MATEMATIKA BERSUMBER DARI PENGALAMAN
Pendidikan adalah proses pengalaman yang dialami manusia sehingga
dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan. Sumber seluruh pengetahuan harus
dicari dalam pengalaman, pandangan bahwa semua ide merupakan abstraksi yang
dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami, pengalaman indrawi adalah sumber
pengetahuan dan bukan akal. Ilmu pengetahuan didapat dengan berbagai macam
cara,salah satunya adalah ilmu
matematika, untuk mendapatkan ilmu tersebut diperoleh dari berbagai sumber. Ada
sebagian ilmuan yang berpendapat bahwa ilmu matematika bersumber dari akal
tetapi sebagian ilmuwan lain bertentangan dengan pendapat tersebut,mereka
berpendapat bahwa ilmu matematika bersumber dari pengalaman.
Dari pengalaman, manusia
mampu memahami bahwa setiap yang kita lakukan
sehari-hari merupakan pengaplikasian ilmu matematika. Belajar bukan dari
bangku sekolah saja, ketika kita berjalan dijalan dan mampu memahami alam dan
mampu menghubungkannya dengan ilmu matematika disebut belajar matematika
melalui pengalaman. Setiap kali kita mengalami apapun yang terjadi dalam
kehidupan kita. Lalu kita kumpulkan setiap yang kita alami tersebut sehingga
dapat membentuk suatu ide atau gagasan sesuai dengan yang kita alami tersebut.
Perkembangan cabang-cabang matematika mulai zaman sebelum masehi
sampai sekarang seperti aritmatika, geometri, kalkulus, aljabar,stastistik dan
analisis beserta pembuktian-pembuktian yang telah ditemukan oleh para ahli
matematika dapat kita pelajari sampai sekarang. Apabila kita mengkaji baik
teori maupun bukti-bukti dari teorema-teorema cabang-cabang matematika tersebut
maka ini tidak terlepas dari penemuan-penemuan para ahli matematika dan
filsafat matematika beserta paham yang dianutnya yaitu paham rasionalisme dan empirisisme.
Dalam
pemikiran David Hume, yang memilih pengalaman sebagai sumber utama
pengetahuan. Pengalaman itu dapat yang bersifat lahirilah (yang
menyangkut dunia), maupun yang batiniah (yang menyangkut pribadi manusia). Oleh
karena itu pengenalan inderawi merupakan bentuk pengalaman yang paling jelas
dan sempurna.Hume menegaskan bahwa pengalaman lebih memberi keyakinan dibanding
kesimpulan logika atau kemestian sebab-akibat. Sebab akibat hanya hubungan yang
saling berurutan saja dan secara konstan terjadi seperti, api membuat air
mendidih. Padahal dalam api tidak dapat diamati adanya daya aktif yang
mendidihkan air. Jadi daya aktif yang disebut hukum kausalitas itu bukanlah
yang dapat diamati, bukan hal yang dapat dilihat dengan mata sebagai benda yang
berada dalam air yang direbus. Dengan demikian kausalitas tidak bisa digunakan
untuk menetapkan peristiwa yang akan datang berdasarkan peristiwa yang
terdahulu.
Menurut Hume, pengalamanlah yang memberi informasi yang langsung dan pasti terhadap objek yang diamati sesuai waktu dan tempat. Roti yang telah saya makan, kata Hume, mengenyangkan saya, artinya bahwa tubuh dengan bahan ini dan pada waktu itu memiliki rahasia kekuatan untuk mengenyangkan. Namun, roti tersebut belum tentu bisa menjadi jaminan yang pasti pada waktu yang akan datang karena roti itu unsurnya telah berubah karena tercemar dan kena polusi dan situasipun tidak sama lagi dengan makan roti yang pertama. Jadi, pengalaman adalah sumber informasi bahwa roti itu mengenyangkan, untuk selanjutnya hanya kemungkinan belaka bukan kepastian (A. Tafsir, 2001: 185)
Menurut Hume, pengalamanlah yang memberi informasi yang langsung dan pasti terhadap objek yang diamati sesuai waktu dan tempat. Roti yang telah saya makan, kata Hume, mengenyangkan saya, artinya bahwa tubuh dengan bahan ini dan pada waktu itu memiliki rahasia kekuatan untuk mengenyangkan. Namun, roti tersebut belum tentu bisa menjadi jaminan yang pasti pada waktu yang akan datang karena roti itu unsurnya telah berubah karena tercemar dan kena polusi dan situasipun tidak sama lagi dengan makan roti yang pertama. Jadi, pengalaman adalah sumber informasi bahwa roti itu mengenyangkan, untuk selanjutnya hanya kemungkinan belaka bukan kepastian (A. Tafsir, 2001: 185)
Menurut Hume, pengetahuan itu bersumber dari pengalaman yang
diterima oleh kesan indrawi. Hal demikian mendorong bagi kita, bahwa untuk
menemukan sebuah pengetahuan kita memerlukan pengalaman kita. Dengan demikian,
bahwa untuk membuktikan sebuah kebenaran akan pengetahuan itu memerlukan
penelitian dilapangan, observasi, percobaan yang mana
dengan cara-cara seperti itulah merupakan titik tolak dari pengetahuan manusia.
Pada hakikatnya sumber yang paling utama dalam matematika adalah
pengalaman,dari pengalaman kita mampu menemukan berbaagai hal. Seperti yang
diungkapkan oleh David Hume.